Senin, 23 Februari 2015

The Beautiful Lie (Chapter 1)

LOVE
---Mungkin cinta memang benar-benar gila. Aku bisa menyukai dirinya dengan begitu mudah. Tapi, melupakanmu adalah hal tersulit---

Pagi ini adalah hari yang baru. Semuanya telah berubah Chika akan berumur 17 tahun. Dan, ia juga pindah ke sebuah rumah megah yang sangat asing baginya. Setelah ia meninggalkan Panti Asuhan, ia merasa semuanya benar-benar berubah. Dan ia memulai kehidupan barunya disaat ia berumur 17 tahun.
Perlahan, ia bergegas menuju toilet untuk menjernihkan pikirannya di pagi hari yang indah ini.
'Hari ini ulang tahunku. Apa ada yang mengingatnya?' Gumam Chika
---
"tok tok" Terdengarlah suara pintu diketuk secara perlahan.
"Kamu sudah bangun?" Teriak ibu barunya.
"Sudah Mam." Jawab Chika
"Kalau sudah selesai langsung turun saja ya sayang." Jawab Ibunya lembut
"oke Mam"
'Aku selalu suka mendengar suaranya yang begitu lembut. Walau baru sehari, rasanya sudah seperti rumah.' Gumam Chika bahagia
Setelah ia mandi, ia segera turun ke bawah dan menemukan kedua orangtua barunya sedang duduk di sana dengan rapih. Tapi, terdapat seseorang yang asing bagi Chika.
"Selamat pagi sayang. Kenalkan, namanya Christian. Mulai hari ini ia akan menjadi kakakmu." Ucap ibunya sambil menggenggam tangan pria asing tersebut.
"oh, pagi Kak." Jawab Chika
"ya" Jawab Christian
---
Hari ini, Chika berangkat bersama dengan Christian kesekolah barunya. Disepanjang perjalanan, mereka hanya saling terdiam.Christian hanya terus memperhatikan jalan tanpa sedikitpun menoleh kearah Chika.
---
Guru disekolah barunya mulai memperkenalkan Chika ke kelasnya yang baru.
"Nama saya Chika. Saya akan mulai bersekolah disini mulai dari hari ini. Mohon bantuannya." Jelas Chika
Chikapun duduk di salah satu bangku yang kosong dikelasnya. Saat jam istirahat tiba, Chika diajak ke kantin oleh seorang gadis yang baik hati yang sedang menjabat menjadi ketua kelas barunya.
"Ayo kita ke kantin." Ajak Gloria.
"boleh. Makasih ya." jawab Chika manis
"iya, kalau kamu bantuan bilang saja padaku. oke?" Kata Gloria.
"oke.. Makasih ya."
Saat mereka berada dikantin, Gloria mulai membicarakan tentang peraturan disekolah ini. Dan, kadang sesekali mereka bercanda.
---
1 bulan telah berlalu, Chika dan Gloria menjadi sangat dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Dan, Chika sering mengajak Gloria kerumahnya. Ternyata, Gloria mulai memendam rasa kepadan Christian. Gloria kemudian sering menanyakan kabar Christian kepada Chika. Chika mulai mencurigai sikap Gloria dan mencoba bertanya pada Gloria.
" Kamu suka ya sama Kak Christian?"
"Iya. gak apa-apa kan?" Jawab Gloria sambil tersipu
"gak apa-apa kok. Tapi, dia akan pergi ke luar negeri lagi buat ngurus sekolahnya." Jawab Chika
"ohya? Aku tidak akan bisa melihatnya lagi dong." sedih Gloria
"Apa yang kamu suka dari Kak Christian?" Heran Chika
"Mungkin aku memang tidak pernah berbicara dengannya. Tapi, entahlah aku juga tidak tau alasannya hanya saja tiap kali aku melihatnya aku tau bahwa aku menyukainya." Jelas Gloria dengan wajah berseri-seri.
"Baiklahh, akan kusampaikan salammu untuknyaa."
"Benarkah?" Jawab Gloria dengan sangat bergembira.
"iya.. Walau aku tak pernah berbicara dengannya, akan kucoba untuk bilang padanya. Semoga saja dia tidak menelanku. hehe." Canda Chika
Mereka pun mulai mengobrol lagi.
Setelah hari pertama Christian mengantar Chika pergi ke sekolah, ia tidak pernah mengantar Chika lagi. Entah apa yang salah dengannya. Tak ada yang mengetahuinya. Dia adalah pribadi yang tertutup. Ia tidak terlalu suka untuk bergaul. Satupun tak punya. Bahkan, ia sangat jarang tersenyum.
---
"tok tok"
"Kak.. Ini aku Chka"
"kenapa?" jawab Christ singkat
"Boleh bicara sebentar?"

Beberapa saat kemudian pintu terbuka. Christ hanya menggunakan baju kaos dan celana pendek dan rambutny acak-acakan yang dengan cepat dapat menjelaskan keadaan yang terjadi.
"Maaf ganggu ya Kak. Tapi, temanku menitipkan ini untuk Kakak. Sebagai hadiah umtuk Kakak." Kata Chika sambil memberikan sebuah tas berukuran sedang dengan isi swater didalamnya.
"Apa ini? Apakah aku mengenal temanmu?" Tanya Christian
"Dia sering kesini. Tapi, mungkin Kakak tidak mengenalnya."
" Baiklah." Christ lalu mengambil tas itu dan masuk kedalam kamarnya tanpa mengucapkan sepatah kata lagi.
'Huft. Selalu saja begitu.' gumam Chika
---
Chika pergi ke mall hari ini tanpa Gloria. Di saat ia sedang sibuk melihat-lihat ia teringat akan kakaknya yang akan pergi  pada hari Senin. Dan ia berniat untuk membelikannya sesuatu. Saat sedang memilih-milih baju, ada seorang pria -yang seumuran dengannya- yang tanpa sengaja menabraknya dan membuat Chika hampir terjatuh.
"Maafkan aku. Kau tidak apa-apa?" Tanya pria tersebut
Pria itu terlalu tampan sampai membuat Chika tak ingin melepaskan pandangannya dari pria tersebut.
"I-iya. Tidak apa-apa." jawab Chika
"Maaf ya menganggumu." Ucap pria itu
Pria tersebut lalu mengajak Chika mengobrol.
"Kenapa terburu-buru?" Tanya Chika
"Aku hanya sedikit takut dengan sesuatu hal. hehe" jawab Pria tersebut
"Namamu siapa?" Lanjut pria tersebut.
"Namaku Chika. Kamu?"
"Namaku Thomas. Senang berkenalan denganmu." Jawab Thomas sambil mengulurkan tangannya ke arah Chika untuk berjabat tangan.
"Apa yang kau lakukan di tempat baju pria?" Tanya Thomas heran
"emm, aku ingin membelikan hadiah untuk seseorang."
"Ooh, apakah dia pacarmu?" Tanya Thomas
"Bukan, tapi untuk kakakku. Dia akan pergi keluar negeri senin nanti." Jelas Chika
"Mau kubantu?"
"Sangat boleh" Jawab Chika senang

Setelah lama memilih-milih akhirnya Chika memutuskan untuk membelikan jam dan sebuah mantel yang bisa membuat Kakaknya tetap merasa hangat di luar negeri sana. Chika sangat berterimakasih atas bantuan Thomas. Karena Chika sudah begitu lelah ia akhirnya memutuskan untuk pulang. Thomas menawarkan tumpangan untuk pulang. Tapi, Chika menolaknya denganm halus.
---
Chika pun memberikan hadiah yang telah ia siapkan kepada Christ.
"Ini kak, hadiah dariku. Semoga sukses disana."
"Makasih ya"
Christ langsung masuk dan menutup pintunya seperti biasanya.
---
Senin tiba
Banyak yang sangat membenci hari ini karena mereka harus rela memasuki aktivitas padat mereka kembali. Begitu juga dengan Christian. Dia akan pergi ke bandara. Dia membawa kedua hadiah baik yang dari Gloria dan juga Chika. Ia akan sangat lama berada di Amerika untuk meneruskan kuliahnya.
---
"Perkenalkan, namaku Thomas. Aku akan mulai bersekolah disini. Mohon bantuannya ya teman-teman!" Ucap Thomas
Semua gadis yang ada disana mulai berbisik-bisik akan ketampanan Thomas. Tapi, ada seorang gadis yang tidak melihat Thomas.
"Maafkan saya Bu. Saya terlambat." Panik Chika yang terlihat sangat bergesa-gesa.
"Baiklah Chika, silahkan duduk. Sebagai hukumannya, kamu harus menemani Thomas untuk mengelilingi sekolah. Oke?" Kata Bu Mikhe
"Iya Bu." Jawab Chika dengan murung
'Apa? Thomas?' gumam Chika
"Hai, Chika. Kau akan menemaniku kan?" ledek Thomas
"Thomas?!" kaget Chika
"Iya Chika itu Thomas. Kenapa kamu begitu terkejut?" Tanya Bu Mikhe.
"Maaf Bu."
---
"Kenalin, ini Gloria. Yaudah, Ayo kita ke kantin" Ajak Chika
"Kamu pindahan darimana?" Tanya Chika
"Dari Amerika." Jawab Thomas
"iya? Bareng sama kak Christian dong?" Tanya Gloria
"Mungkin. aku sih punya kakak kelas disana yang namanya juga Christian. Dia sangat jutek. Tapi, pinter banget. Namanya kalo ga salah Christian Roxan kalo ga salah." Jawab Thomas
"IYA?!" Teriak Gloria dan Chika berbarengan
"Kenapa? Kalian mau membuat aku jantungan?" kata Thomas
"I-itu kan.." Kata Gloria
"Sebentar. Apa kau mengenalnya?" jawab Chika.
"Tentu. Dulu, kami sempat dekat. Dia bahkan sudah menganggapku bagai sahabatnya. Tapi, ada sebuah masalah dikeluarganya. Adik kesayangannya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Terakhir kali, ia bilang padaku bahwa dia menemukan seseorang yang sangat mirip dengan adiknya. Aduh, kenapa aku malah membeberkan rahasia temanku sendiri ya. Kurasa aku tersihir oleh kecantikan Chika." Ledek Thomas
Setelah Chika mendengar kata-kata Thomas, ia sangat terkejut dan mulai memikirkan kata-kata Thomas.
'Dulu? Dia Menemukan orang yang mirip dengan adiknya?' Batin Chika
"Kalau boleh tau nama adiknya siapa?" Tanya Chika
"Namanya Cheryl kalo ga salah. Kenapa?"
"Oh. Apakah kamu pernah bertemu dengannya?" Tanya Chika
"Tentu tidak. Dia ada di Indonesia." Jawab Thomas
"hmm. Sekarang Kak Christ pergi lagi ke Amerika. Padahal dia baru 3 bulan kuliah di Indonesia. Tapi, saat dia melihatku dia memutuskan untuk segera pindah lagi ke Amerika." Jawab Chika dengan pandangan kosong.
'Jadi, kalau aku mirip dengan adiknya. Dan, dia yang menemukanku. Lalu, kenapa ia meninggalkanku? Kenapa ia menjauhiku?' Gumam Chika
"Kau.. Adiknya Christian Roxan?" Jawab Thomas dengan tatapan tak percaya
"iya." Kata Chika lemas.
Thomas hanya terdiam saat mendengar kata-kata Chika.

To Be Countinue