Selasa, 21 April 2015

The Chosen One (Part 2)

"Malam ini terlalu gelap.. Terlalu sunyi.. Apakah aku benar-benar berubah? Tubuh ku terasa tidak terkendali. Apa yang terjadi?"
---
Kamu harus mengetahui hal ini. Aku akan menutup ingatanmu sampai kamu genap berumur 17 tahun. Diumur tersebut kamu harus memilih. Apakah kamu ingin menjadi manusia yang akan selalu dikejar-kejar oleh vampire slayer atau kamu akan berubah menjadi vampir. Akan ada penjaga yang akan menjaga kelangsungan hidupmu sampai kamu berumur 17 tahun." Cerita Neneknya panjang lebar.
Neneknya pun pergi setelah menutup rapat-rapat fakta itu dari ingatan Amelia.

---
"Jadi..."
Hanya kata-kata itu yang dapat Amel ucapkan. Saat ia mengingat wajah pucat dari Ace. Mereka sudah lama sekali tidak berjumpa. Tapi, malah Amel mengucapkan hal yang tidak baik kepada Ace. Ace yang merupakan orang yang selalu melindungi Amel.
"Sudah ingat sekarang Mel?" Kata Ace sambil tersenyum.
Tanpa pikir panjang Amel langsung memeluk Ace. Ia baru saja mengingat bahwa keluarga aslinya sudah lama dibunuh oleh "vampire slayer". Tapi, Amel tak akan bisa dibunuh oleh mereka karena ada Ace dan pasukannya yang selalu melindunginya.
"Jadi, apa yang akan kaulakukan?" Tanya Ace 
"Aku tak tau"
"you better get hurry girl. I can't help you everytime or forever" Kata Ace serius.
"Apakah aku harus berubah menjadi vampir?"
"Kau tak harus, kau punya pilihan."
"Tapi, aku takut. Aku merasa aku tak bisa berubah jadi vampir. Tapi, aku tidak mau merepotkanmu"
"Kau lebih baik berubah. Jika kau berubah kau bisa membantu kami untuk menjadi our Queen. Banyak vampir yang membutuhkan kepemimpinanmu yang bijaksana. Tapi, kau harus berubah menjadi vampir untuk mendapatkan kebijaksanaan Lady Isabelle."
"Kenapa? Kenapa harus aku?"
"Orang tuamu sudah dibunuh oleh Vampire slayer kau harus berubah menjadi vampir. Karena memang sepatutnya begitu. Setidaknya kau harus mempunyai anak bersama seorang manusia. Agar tetap terjamin kelangsungan keturunanmu. Sir Ethan sudah mempunyai anak dari Lady Mirabelle. Dan, keturunan dari Ethan dan Mirabelle adalah kamu. Lady Mirabelle meninggal karena dia merupakan "half of pure blood of vamipre and half human". Tapi, anaknya sudah menjadi manusia seutuhya kecuali ia menjadi "the chosen one". Pasti Sir Ethan sangat bahagia bisa menjumpai dirimu." Cerita Ace panjang lebar
---
"Eh, apakah kalian tau Amelia ada dimana?" Tanya Grace panik karena tak melihat keberadaan Amelia sejak pagi
Semua temannya hanya menggeleng menandakan bahwa mereka tidak mengetahuinya. Akhirnya, Grace memberitahukan tentang hilangnya Amelia ke gurunya. Tapi, gurunya juga tidak bisa berbuat apa-apa. Karena penasaran, Grace mencoba bertanya kepada orang yang waktu itu menceritakan hal yang tidak jelas sore itu. 
"Permisi Pak, saya ingin bertanya sesuatu"
"Apa yang ingin kau ketahui anak muda?"
"Apakah bapak benar-benar yakin tentang cerita bapak kemarin?"
"Oh, soal itu ya. Mari ikut dengan saya. Saya akan menceritakan semua hal yang terjadi." 

Tanpa pikir panjang, Grace langsung mengikuti orang tersebut.
---
"Apa yang akan terjadi jika aku berubah menjadi vampir?"
"Yang pasti kau akan memerlukan darah"
"Lalu? Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus meminum darah orang yang kutemui dijalan?" Gerutu Amel
"Tentu tidak. Tapi, kau bisa melakukannya. Tidak ada yang bisa membunuhmu selain cintamu kepada seorang manusia. By the way, apakah kau sudah pernah mencintai seorang manusia?"
"Kurasa belum. Tapi, aku menyukai seseorang. Aku belum tau apakah itu cinta atau bukan"
"Hmm. Semoga saja bukan."
"Bolehkah aku menemui sahabatku untuk yang terakhir kalinya?"
"Tentu. Why not?"
---
Amelia pun keluar dari tempatnya tadi. Ia bergegas kembali ke tempat ia menginap semalam. Tapi, ia tak tau Grace berada dimana. Ace tetap mengikuti Amel dengan menggunakan sihir yang membuat dirinya invisible terhadap manusia.
"Dia dimana?" Tanya Ace
"Entahlah." Jawab Amel sambil menggeleng
---
"Ada sebuah rahasia besar dibalik gadis itu."
"Amelia?"
"iya. Ada suatu perjanjian jika kau ingin mengetahui rahasia gelap ini"
"Apa itu?"
"Kau harus membiarkan aku mengambil darahmu."
"Ha? Apa yang kau bicarakan?"
"Darah. Apakah kau tak mengerti hal itu? Kurang jelaskah?"

Sesaat kemudian dia mengeluarkan taringnya dan dengan perlahan namun pasti ia mendekati Grace.
---
"Apakah kamu mencium bau darah?" Tanya Amel.
"Sepertinya dari sebelah sana" Jawab Ace sambil segera berlalu
---
"Sepertinya kau ini bodoh!" Jawab Grace
"Kau tak tau bahwa aku seorang vampire slayer? Stupid vampire." Jawab Grace sambil memainkan sebuah pisau yang sangat tajam di tangannya
"Sekarang jelaskan padaku, apa yang membuat sahabatku menghilang? Aku tak akan sudi menerima jawaban murahan darimu! So don't you even dare to think 'bout it!"
Vampir tadi hanya tergeletak lemas saat mendapat serangan telak dari seorang gadis yang lugu tersebut. Grace memercikkan holy water dan memukul vampir tersebut.
"A-apakah orsang tuamu begitu bodoh? Sehingga membuat anaknya sendiri tak tau dengan masalah ini?" Jawabnya sambil menyengir
"Jangan pernah menghina orang tuaku kau vampir bodoh! Hanya karena aku belum menggores kulitmu sedikitpun bukan berarti aku tidak akan membunuhmu!"
"Sebenarnya temanmu adalah 'The Chosen One'. Masa kau tidak menyadarinya? Manusia memang bodoh!"
Tanpa ada ragu-ragu Grace segera menebas leher dari vampir tersebut menggunakan pisau tembaga tersebut.
"Kenapa harus kau Amel? Kenapa sekarang?" Jawab Grace
Amel dan Ace sedang berdiri didepan pintu sambil mendengarkan hal yang terjadi.
---
Flashback

Grace merupakan anak yang sangat pemberani. Itu dikarenakan ia harus menyaksikan kedua orang tuanya dibunuh oleh seorang vampir. Karena hal itu, Ia di asuh oleh kedua orang tua baru yang merupakan pasangan dari Vampire Slayer terkenal. Karena Grace sangat ingin balas dendam akhirnya ia memutuskan untuk bergabung menjadi Vampire Slayer. Hingga suatu saat ia mendapatkan tugas untuk menjaga seorang anak gadis seumuran dia yaitu Amelia. Awalnya ia sangat membenci Amel. Tapi, lama-kelamaan dia menjadi sangat akrab dengan Amelia. Grace mendapatkan pesan agar sama sekali tidak akan terlibat dengan satupun perkelahian. Dan harus menjadi gadis yang semberono, pemalu, dan lemah. Padahal sikapnya sangatlah berlawanan dengan hal itu.
---
"Amel. Sekarang kau tau kenyataannya kan?" Kata Ace santai saat mereka sudah kembali.
"Iya. Tapi, Kurasa aku tetap sahabatnya. Jadi, aku akan kembali dan mengucapkan salam perpisahan"
"Nona, apakah kamu masih belum sadar juga bahwa temanmu adalah seorang Vampire Slayer?"
"Aku tau. Tapi, setidaknya dia selalu ada bagiku."
"Baiklah kalau itu maumu. Aku tak akan peduli jika kau mati"
"Tentu kau akan peduli. Tidak akan ada vampir darah murni lagi jika aku mati. Ingat?" Jawab Amel santai lalu pergi meninggalkan Ace sendirian.
"Interesting girl"
---
"Grace.."
"Amel? Kamu dari mana saja? Aku sudah mencarimu kemana-mana" Jawab Grace
"Aku baik-baik saja kok. Aku hanya pergi sebentar. Dan nanti aku mungkin tidak akan ikut pulang dengan kalian semua." Jawab Amel
"Baiklah. Kita akhiri sandiwara ini."
"Oke."
"Kau tau kenapa aku sangat membenci vampir?"
"Tidak."
"Karena mereka telah membunuh kedua orang tuaku. Jadi, kurasa nanti kau akan menjadi salah satu dari mereka. Dan terasa sulit bagiku untuk menerima hal itu."
"I'm so sorry to hear that. Aku juga belum mengetahui masa depan apa yang akan terjadi padaku."
"Jadi kau benar-benar 'the chosen one'?"
"Kurasa begitu"
"Kalau begitu aku  adalah Vampire Slayer dan kurasa kau sudah mendengar apa yang terjadi tadi." Jawab Grace santai
"Iya. Apakah kau akan membunuhku?"
"Mungkin. Tapi, tidak sekarang."
"Kenapa?"
"Karena kau akan ikut dengan kami untuk pulang ke Jakarta. Oke?"
"Tidak. Aku tak bisa"
"Baiklah kalau begitu sahabat. Kurasa hubungan kita akan berakhir disini. Aku akan memberi tahu atasanku bahwa kau telah mengetahui kebenaran tentang dirimu sendiri."
"Iya. Kalau begitu aku akan pergi."
"Baiklah"
Kemudian Amel beranjak pergi dan Grace dengan santai mengambil HP dan menelepon ke atasannya.
---
"Kita akan berangkat sekarang"
---
"Apakah kau bisa membuat seseorang lupa ingatan?" Tanya Amel
"Tentu Miss. Ada apa?"
"Apa kau bisa membuat aku lupa ingatan? Untuk 100 tahun mungkin"
 "Mungkin tidak selama itu. Jika kau coba mengingat maka akan kupastikan tidak akan lebih dari 30 tahun untukmu agar dapat mengingat semuanya." Jawab Ace santai
 "Baiklah. Kurasa aku tak akan bisa berubah jadi vampir jika aku tetap mengingat masa laluku. Cukup buat aku lupa tentang orang tua dan teman-temanku. Bisakah kau melakukan itu?"
"Saya rasa saya bisa Miss"
Dengan santai Ace membacakan sebuah mantra dalam bahasa asing dan mulai mengambil gelas dengan darah tersebut lalu dengan perlahan memercikkannya ke kepala Amel. Amel awalnya hanya merasa lemas dan perlahan tertidur.
---
"Hai Ace. Apakah aku sudah tertidur cukup lama?"
"Hanya satu hari Miss."
"Oh. Baiklah."
'Rasanya aku pernah meminta Ace untuk membuat aku melupakan sesuatu. Kurasa cara ini benar-benar berhasil' Gumam Amel
---
"Okay Miss. It's show time. I'm gonna going outside and do some hunting for you. Just wait here." Kata Ace santai sambil beranjak meninggalkan Amel bersama dengan vampir lainnya.
---
"Karena the chosen one telah menyadari akan kekuatannya kita harus lebih berhati-hati dalam bertindak!" Kata William yang merupakan salah satu petinggi dari Vampire Slayer

---

Bagaimana Cara Membunuh Vampir?
    1.  Menusuknya dengan menggunakan pisau yang terbuat dari tembaga yang dicampur dengan perak
    2. Membakarnya
    3. Melemahkannya dengan menggunakan air yang telah dibacai oleh bahasa latin yang biasa disebut dengan Holy Water
Bagaimana Cara Membunuh Vampir Darah Murni?
  1. Menunggu Vampir darah murni untuk berubah menjadi manusia biasa
To Be Continue

hai... Sorry kalo ceritanya makin gaje xD
Semoga menghibur teman teman semuanya..
maaf kalo update nya lama dan penuh dengan typo dan gaje hehe
thanks for reading :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar